Ibnu Sina atau yang lebih dikenal
dengan Avicienna didunia barat, memiliki nama lengkap Abu Ali Husain Ibn
Abdillah Ibn Sina. Ia lahir di desa dekat Bukhara pada tahun 980 M atau 370 H
dari orangtua yang bekerja sebagai pegawai tinggi pada pemerintahan dinasti
Saman. Di Bukhara dia dibesarkan serta belajar falsafah kedokteran dan ilmu –
ilmu agama islam. Ketika usia sepuluh tahun ia telah banyak mempelajari ilmu
agama Islam dan menghafal Al-Qu’an seluruhnya, selain itu dia juga banyak
mempelajari ilmu logika dari Abu Abdellah Natili, mendalami agama dan
metafisika terutama dari ajaran Plato dan Aristoteles.
Belum usianya melebihi enam belas
tahun, ia sudah mahir dalam ilmu kedokteran. Bahkan banyak orang yang
berdatangan untuk berguru kepadanya, tidak cukup dengan teori tetapi juga
melakukan praktek dan mengobati orang – orang sakit. Ia pun menjadi terkenal,
sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansyur yang pada saat itu memerintah memanggil
Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya. Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa
masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar.
Dalam bidang kedokteran dia
mempersembahkan Al – Qanun fit – Thibb/ The Canon of Medicine, dimana ilmu
kedokteran modern mendapat pelajaran. Sebab kitab ini lengkap dan susunannya
pun sistematis. Selain itu Ibnu Sina pula sebagai orang pertama yang menemukan
peredaran darah manusia, dimana enam ratus tahun kemudian akhirnya
disempurnakan oleh William Harvey. Mempraktikkan bagaimana cara pembedahan
penyakit – penyakit bengkak yang ganas dan menjahitnya, serta dia juga dikenal
sebagai dokter ahli jiwa dengan cara – cara modern yang kini disebut
Psikoterapi.
Dibidang filsafat, karena
kejeniusan dan otodidaknya Ibnu Sina dianggap sebagai imam para filosof
dimasanya, bahkan sebelum dan sesudahnya. Selain pandai sebagai filosof dan
dokter, iapun ahli dalam bidang syair. Ilmu – ilmu pengetahuan seperti ilmu
jiwa, kedokteran, ilmu logika, dan kimia ada yang ditulisnya dalam bentuk
syair.
Sampai akhirnya Ibnu Sina
meninggal diusia 58 tahun karena penyakitnya yang tak dapat terobati (428 H/
Juni 1037 M) dan dimakamkan di Hamazan, Persia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar