Alam semakin memburuk, banyak terjadi kerusakan terhadap
lingkungan, kehidupan semakin tak
seimbang. Adanya pembangunan gedung-gedung pencakar langit yang menjadikan
lahan perkebunan dan hutan dibuka demi terciptanya gedung mewah nan tinggi yang
menyebabkan semakin sedikitnya ruang lingkup hijau terlebih didaerah perkotaan.
Udara semakin panas karena tidak ada pepohonan yang dapat merindangkan kita
dari teriknya matahari dan tidak ada pohon yang dapat menyerap hasil gas CO2
(karbondioksida) yang kita keluarkan.
Sedangkan ketika musim hujan, banjir datang karena tidak adanya akar pohon yang
dapat menyerap air hujan yang turun kebumi.
Semakin banyaknya kendaraan bermotor yang kita
gunakan, menyebabkan semakin bertambahnya polusi udara yang dikeluarkan dari
knalpot-knalpot kendaraan dan yang akhirnya akan dihirup oleh kita sendiri.
Padahal itu semua dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam tubuh seperti
asma dan bronkhitis. Selain polusi, dengan banyaknya kendaraan yang kita
gunakan menyebabkan bahan bakar seperti bensin mengalami kelangkaan. Sudah
banyak sekali terdengar dibeberapa daerah di Indonesia bahwa para pengguna
kendaraan mengalami kesulitan dalam mencari bahan bakar karena SPBU yang
menjual bensin-bensin tersebut sudah tidak menyediakan bensin karena telah
habis.
Pabrik-pabrik kimia yang sembarangan dalam
mengolah hasil limbah juga dapat merusak keseimbangan alam. Contohnya limbah cair
yang dikeluarkan oleh suatu pabrik kimia sedangkan prosedur pembuangan
limbahnya salah, dan limbah yang telah dikeluarkan tersebut dibuang ke sungai
atau laut, yang mana disungai atau dilaut tersebut terdapat kehidupan lain
yaitu ikan-ikan dan terumbu karang. Ikan-ikan tersebut dapat mati karena
memakan hasil limbah pabrik yang bersifat racun, atau lebih buruknya ikan yang
memakan hasil limbah beracun tersebut dimakan kembali oleh kita.
Selain itu, pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali seperti pada
Negara-negara di Afrika dan Asia menyebabkan banyaknya hutan atau lahan
perkebunan yang dibuka atau ditebangi
demi terpenuhinya kebutuhan pangan maupun papan. Penebangan
pohon dihutan secara liar atau illegal menyebabkan hewan serta tumbuhan yang
hidup didalamnya terancam punah dan kehilangan tempat tinggal, contohnya
Cendana (Santalum album) dan
Harimau Sumatera (Panthera tigris
sumatrae). Banyak beredar di televisi atau koran-koran, karena hilangannya
tempat tinggal banyak hewan liar seperti Gajah atau Harimau berpindah
kepemukiman penduduk hanya untuk tinggal atau bahkan mencari makan. Dan itu
semua dapat meresahkan penduduk yang tinggal ditempat tersebut.
Hilangnya tempat tinggal juga menyebabkan hewan
pada spesies tertentu berhenti bereproduksi atau melanjutkan keturunan mereka
yang mengakibatkan kepunahan terhadap spesies tersebut. Menurut data yang ada,
kepunahan yang terjadi pada beberapa spesies hewan didunia ini mengalami pelonjakkan
yang sangat signifikan. Contohnya saja Komodo, hewan endemik dari NTT yang pada
tahun ini hanya ada + 200 ekor dialam liar sedangkan pada tahun-tahun
sebelumnya presentasinya sangat berbeda jauh. Ini menyebabkan kehidupan didunia
menjadi tak seimbang, rantai makanan akan mengalami pergeseran karena Komodo
sebagai konsumen nomor satu mengalami kepunahan.
Seharusnya kita lebih sadar dengan apa yang telah
kita lakukan, bukan hanya manusia yang tinggal dibumi ini melainkan ada juga
hewan dan tumbuhan. Seharusnya kita sebagai manusia yang memiliki akal dan
pikiran bisa lebih mengerti dan menjaga apa yang telah Tuhan berikan kepada
kita. Supaya bumi menjadi damai dan selalu terjaga kedamaiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar